Membaca banyak buku tentu membutuhkan waktu yang banyak pula. Namun, kamu bisa mempraktikkan teknik membaca cepat agar waktumu digunakan dengan efisien.
Dikutip dari The Guardian, rata-rata orang mampu membaca 250 hingga 300 kata permenit.
Jika kamu sedang membutuhkan banyak bacaan sebagai referensi tugas atau pekerjaan misalnya, kamu mungkin butuh waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk menghabiskannya.
Dengan menggunakan teknik membaca cepat, kamu bisa menyerap lebih banyak ilmu dan pengetahuan dari banyak buku dengan waktu yang lebih singkat.
Seperti ditulis Forbes, seseorang disebut sebagai speed reader jika mampu membaca 1.500 kata per menit.
Lalu, bagaimana praktik teknik membaca cepat? Berikut penjelasan singkat dari Glints.
Baca Juga: 10 Aplikasi Membaca Ebook Terbaik 2022
© Unsplash.com
Fokus menjadi salah satu kunci utama dalam teknik membaca cepat.
Semua orang memiliki caranya masing-masing untuk dapat fokus. Ada yang harus di tempat tenang, ada pula yang harus sambil mendengarkan musik.
Temukan caramu sendiri untuk dapat fokus. Jauhi semua distraksi yang dapat membuatmu terlepas dari buku yang sedang kamu baca.
Jarak mata dengan buku dapat mempengaruhi kecepatan membaca. Oleh karena itu, perhatikan hal itu untuk menguasai teknik membaca cepat.
Jika matamu terlalu dekat dengan buku, kamu akan kesulitan untuk membaca kalimat dari ujung kiri hingga ujung kanan buku dengan cepat.
Sebaliknya, jika jarak mata dengan buku terlalu jauh, kamu tentu juga akan kesulitan membacanya.
Oleh karena itu, perhatikan jarak matamu saat membaca. Jarak mata dengan buku yang ideal adalah sekitar 30 sentimeter.
© yourstory.com
Dalam pelajaran bahasa Indonesia saat sekolah, kamu mungkin pernah mempelajari tentang ide pokok.
Ide pokok umumnya terletak di awal atau akhir paragraf.
Untuk dapat membaca cepat, kamu bisa menemukan ide pokok sebuah paragraf terlebih dahulu.
Kemudian, kamu bisa fokus untuk lebih mendalami maksud dari ide pokok tersebut.
Biasanya, kalimat-kalimat selain ide pokok hanya merupakan kalimat penjelas yang isinya tidak lebih penting daripada ide pokok.
Baca Juga: 10 Buku yang Perlu Dibaca di Usia 20-an
Teknik membaca cepat selanjutnya adalah hindari mengulangi kata-kata yang telah dibaca.
Terkadang, kita mungkin tertarik untuk membaca ulang kata-kata tersebut, karena ada kata yang menarik atau membingungkan.
Namun, lebih baik kamu terus melanjutkan sesi membacamu ke kata-kata selanjutnya.
Jangan terpaku dengan kata-kata yang telah dibaca karena hal itu hanya akan membuatmu kehilangan waktu membaca.
Dengan melewati satu kata, kamu akan tetap memahami pernyataan yang dimaksud.
© Freepik.com
Arahkan matamu pada kata-kata yang sedang kamu baca. Kamu bisa menunjuk kata yang sedang dibaca dengan menggunakan jari atau pensil untuk mengarahkan matamu.
Jika sudah terbiasa, kamu tidak perlu lagi menggunakan bantuan jari atau pensil.
Mengarahkan mata dapat membuatmu fokus pada kata yang sedang kamu baca dan tidak membaca kembali kata yang telah dibaca.
Membaca cepat merupakan teknik atau kemampuan yang perlu dilatih terus-menerus.
Dilansir dari Forbes, kamu bisa mulai membaca blog, koran, majalah, hingga buku dengan menerapkan teknik membaca cepat.
Semakin sering kamu berlatih, tentu kemampuan membaca cepatmu akan bertambah.
Selain berlatih, kamu juga harus menghitung jumlah kata yang mampu kamu baca dalam satu menit.
Sebagai contoh, kamu berhasil membaca sebuah blog berisi 1.000 kata dalam waktu empat menit. Berarti, kecepatan membacamu adalah 250 kata per menit.
Catat terus jumlah kata yang berhasil kamu baca dalam satu menit.
Jika jumlah tersebut belum meningkat, kamu bisa mencari tahu apa yang menghambatmu untuk membaca cepat.
© Pexels.com
Cara lain untuk meningkatkan teknik membaca cepat adalah dengan mengetahui apa yang ingin kamu cari dari teks.
Ketika tahu apa yang dicari dari teks, kamu bisa fokus memerhatikan kata, kalimat, atau frase yang relevan.
Kemudian, kamu dapat melingkari atau menggarisbawahi informasi yang dicari.
Jika tidak ada, kamu bisa berganti paragraf atau halaman untuk mencari informasi yang diinginkan.
Menurut Lifehack, meningkatkan kosakata dapat membantumu mengasah kecepatan membaca.
Ketika kosakata bertambah, kamu tidak akan berhenti membaca ketika menemukan kata-kata yang tidak dimengerti.
Tentunya, hal tersebut dapat membantumu membaca teks dengan cepat.
© Pexels.com
Akan ada kecenderungan kamu melakukan subvokalisasi, atau menggunakan suara dalam kepalamu ketika membaca.
Meski begitu, masih menurut Lifehack, hal ini malah menurunkan kecepatan membacamu.
Hal ini karena kecepatan membaca serupa dengan kecepatan ketika berbicara.
Karena itu, kamu tidak perlu “mengucapkan” setiap kata yang dibaca di kepalamu untuk memahami suatu bacaan.
Menyadur Mindtools, cobalah untuk membaca bacaan yang “mudah” seperti novel atau artikel online.
Dengan begitu, kamu bisa melatih teknik membaca cepatmu. Terlebih jika kamu baru mengembangkannya.
Tidak hanya itu, bacaan yang mudah juga bisa menjadi benchmark apakah teknikmu sudah efektif atau belum untuk menyerap informasi.
Baca Juga: Baca 8 Buku Self Improvement Berikut di Waktu Luang
Teknik membaca tidak selalu dapat kamu terapkan, terutama jika kamu sedang ingin benar-benar mendalami suatu topik.
Dengan membaca cepat, kamu berpotensi melewatkan 1-2 hal yang kamu anggap kurang penting.
Namun, teknik membaca cepat ini dapat sangat membantumu jika harus membaca banyak buku dengan waktu yang singkat.
Nah, selain teknik membaca cepat, kamu bisa menambah beragam skill lain sebagai seorang profesional.
Apa saja skill itu? Glints sudah siapkan ragam artikel yang siap membantu kamu, kok!
Yuk, klik di sini untuk membaca ragam artikelnya.